Palu - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Tengah turut membantu Rehabilitasi dan Rekonstruksi Infrastruktur di Sulawesi Tengah pasca bencana alam yang melanda Pasigala (Palu - Sigi - Donggala) di 2018 silam dalam skema IRSL (Infrastructure Reconstruction Sector Loan) bersama JICA (Japan International Cooperation Agency). Salah satu pekerjaan infrastruktur yang ditangani melalui Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Wilayah 1, PPK 1.6, adalah paket A3 Rekonstruksi Jalan Kalawara - Kulawi dan Sirenja. Kontrak Pekerjaan paket tersebut telah selesai dilaksanakan pada Tahun 2023 namun di lapangan terdapat gerusan dan limpasan material yang berpotensi menimbulkan kerusakan pada beberapa titik bahu jalan dan lereng bawah segmen 5 Kalawara – Kulawi sehingga perlu segera dilakukan penanganan perbaikan.
Kondisi Segmen 5, Bulan Juli 2023
Hal lain juga bahwa kondisi topografi dan cuaca pada segmen 5 Kalawara - Kulawi yang mengakibatkan kondisi tidak terduga (unforeseen condition) yang memicu kerusakan pada sistem drainase dan perkerasan jalan. Untuk mengatasi hal tersebut Penyedia Jasa, Satuan Kerja serta PPK 1.6 BPJN Sulteng dengan sigap melakukan koordinasi dan identifikasi lokasi kerusakan serta segera melakukan penanganan perbaikan untuk mengantisipasi terganggunya arus lalu lintas di ruas tersebut.
Proses Pekerjaan Pengisian Antara Bahu Jalan dan Talud
Saat ini telah dilakukan penanganan kembali berupa perbaikan pengisian gap (celah) antara bahu jalan dengan Talud (dinding penahan tanah) yang tergerus. Berdasarkan kontrak item pekerjaan, pekerjaan ini tidak termasuk di dalamnya. Namun, melihat kondisi lapangan yang hal tersebut berpotensi merusak sistem perkerasan aspal maka dilakukanlah penanganan tersebut.
Kondisi semula berupa tanah timbunan yang dipadatkan dan saat ini sudah dilapis kembali dengan beton ready mix mutu fc 10 setebal 5 cm. Hal ini dilakukan untuk menutup celah yang dapat tergerus akibat air di sekitar lokasi sehingga area ini dapat berfungsi sebagai area yang kedap air. Adapun langkah-langkah yang dilakukan yakni memadatkan terlebih dahulu lapis pondasi yang kemudian dilapisi dengan plastik cor, setelah itu dilakukan pengecoran dan curing beton.
Dinding Penahan Tanah
Lereng bawah di sekitar ruas ini juga mengalami kerusakan yang berpotensi menggerus badan jalan sehingga dilakukan perbaikan dengan membuat dinding penahan tanah (DPT) di bagian tepi sisi bawah lereng untuk menahan pondasi jalan dari adanya gerusan air. Struktur DPT yang dikerjakan menggunakan susunan pasangan batu. Batu yang digunakan adalah batu pecah ukuran 20 cm yang kemudian direkatkan dengan mortar komposisi 1 banding 3 (1:3) untuk material semen dan pasir yang kemudian dilakukan acian dan akhirnya diplester. Dimensi DPT yang dikerjakan juga disesuaikan dengan kondisi kerusakan di lapangan.
Pekerjaan bahu jalan
Bahu jalan di beberapa lokasi di sekitar ruas Kalawara - Kulawi juga alami kerusakan akibat kapasitas kendaraan bermuatan berat yang melintas sehingga dilakukan perbaikan dengan mempertebal bahu jalan menggunakan beton mutu fc 20. Selain itu, dilakukan juga pekerjaan-pekerjaan lain seperti pembuatan saluran-saluran air atau tali air baru yang bertujuan untuk mengontrol arah aliran air untuk mengurangi potensi merusak perkerasan jalan.
Sebelum Pembuatan Kolam Olak
Sesudah Pembuatan Kolam Olak
Pembuatan kolam olak di STA 3+600 merupakan item yang dikerjakan diluar dari rencana konstruksi awal (kontrak item). Penambahan pembuatan kolam olak ini untuk mengontrol air agar tidak menggerus pondasi box culvert serta untuk menghindari adanya material endapan yang terbawa air yang mana hal ini dapat menyumbat saluran.