Balai DKIJabar Tangani Pelebaran dan Perbaikan Geometrik untuk Tingkatkan Potensi Wisata Soreang – Rancabali - Cidaun
Kamis, 16/03/2023 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 122
Bandung, 16 Maret 2023 - Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta – Jawa Barat, Wilan Oktavian mendampingi Tim Komisi V DPR RI meninjau ruas Jalan Nasional di Soreang – Rancabali – Cidaun, Kabupaten Bandung dalam rangka Kunjungan Kerja Spesifik di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat pada hari Rabu, 16 Maret 2023.
“Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI pada kesempatan ini dilakukan dalam rangka meninjau dan melihat secara langsung pembangunan sarana prasarana konektivitas jalan khususnya berkaitan dengan pembangunan dan preservasi jalan di Provinsi Jawa Barat yang pembiayaannya bersumber dari APBN”, ungkap Anang Susanto selaku ketua Tim Kunjungan Spesifik Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.
Selain menyampaikan maksud dan tujuan tim Komisi V DPR RI terhadap kegiatan ini, Anang juga menyampaikan dukungan terhadap BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat yang telah melakukan preservasi infrastruktur jalan jembatan di Kabupaten Bandung tersebut dalam rangka meningkatkan ekonomi dan produktivitas masyarakat.
“Kami, Komisi V DPR RI mendukung pembangunan sarana prasarana preservasi jalan di Provinsi Jawa Barat khususnya untuk meningkatkan peningkatan mutu jalan, kelancaran lalu lintas, angkutan barang dan distribusi logistik, sehingga bisa berdampak pada meningkatnya ekonomi dan produktivitas masyarakat”, ucap Anang.
Menanggapi apa yang disampaikan Anang Susanto selaku ketua Tim Kunjungan Spesifik Komisi V DPR RI, Kepala BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat, Wilan Oktavian juga melaporkan bahwa kegiatan preservasi di BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat pada tahun 2022 sudah mencapai target dan di tahun 2023 capaian target preservasi BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat akan diupayakan tercapai dengan target yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
“Kami melaporkan hasil preservasi di tahun 2022 maupun program 2023 yang bersumber dari APBN. Preservasi itu salah satu indikator programnya adalah kemantapan jalan. Kemantapan jalan di Jawa Barat sudah 97,53 persen akhir tahun 2022 lalu, dan dari sisi rating kondisi targetnya Bina Marga itu 2,5 kita sudah berhasil mencapai 2,31 jadi lebih baik, tahun 2023 target kemantapan kita juga akan naik lagi menjadi 97,60 dan dan rating kondisi akan turun dari 2,31 menjadi 2,30”, ucap Wilan saat memberikan sambutan dan laporan kegiatannya kepada para anggota Komisi V DPR RI (16/03/2022).
Khusus di ruas Soreang – Rancabali – Cidaun, Wilan menyampaikan bahwa ruas jalan tersebut statusnya dahulu adalah Jalan Provinsi, namun sekarang statusnya menjadi Jalan Nasional dan masih terdapat jalan yang belum sesuai standar dari sisi lebar maupun dari sisi tikungan-tikungannya. Oleh karena itu, BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat saat ini tengah melakukan penanganan pelebaran dan perbaikan geometrik.
“Untuk tahap ini kita akan lebarkan beberapa spot dan beberapa tikungan geometriknya akan kita perbaiki supaya lebih aman, lebih nyaman. Mudah-mudahan nanti kalau ini sudah berhasil kecepatan kendaraan bisa naik menjadi 40 Km/jam dimana saat ini kecepatan rata-rata 20-25 Km/jam”, ungkap Wilan.
Wilan Oktavian juga mengatakan bahwa pekerjaan yang dilakukan sepanjang 84,99 kilometer tersebut, selain menjaga kondisi jalan agar tetap layak digunakan, jalan tersebut juga diharapkan membuka akses jalan penghubung untuk memudahkan masyarakat menuju ke tempat wisata Ciwidey dan Pantai Selatan (Pansela).
"Kita jaga kondisi jalan, agar tetap layak dan menuju standar sehingga mobilisasi kendaraan dapat berjalan dengan baik," kata Wilan.
Wilan menambahkan bahwa PT. Hutama Karya dipercaya Kementerian PUPR melalui Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Brantas Abipraya (Persero) yaitu KSO HK-Abipraya, "Pekerjaannya telah dimulai sejak bulan Juni 2022 dengan anggaran senilai Rp228 miliar dan ditargetkan rampung pada Desember 2024," terangnya.
Kegiatan pelebaran jalan dan geometrik tersebut masuk dalam tahapan program yang harus terselesaikan di tahun 2024. Adapun beberapa kendala yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian yakni terkait dengan lahan, Wilan menyampaikan bahwa perlu adanya kolaborasi antara pihak Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam hal ini terutama dari Kabupaten Bandung.
“Permasalahan untuk pelebaran jalan di sepanjang jalur 30 kilometer itu yakni sebagian besar lahan pelebarannya milik pemerintah, seperti lahan milik Perum Perhutani, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN), ada juga punya warga. Untuk lahan milik pemerintah akan menjadi prioritas untuk pelebaran jalan tersebut. Alhamdulillah, tadi sudah didukung Pak Bupati. Kita akan coba percepat. Sebetulnya, dari Perhutani, BKSDA, PTPN semuanya sudah mendukung. Tapi legalnya, yang belum kita dapat supaya bisa bekerja. Nah, untuk mendapatkan legalnya, kita minta bantuan agar pihak Pemerintah Daerah dan Bupati Bandung untuk berkolaborasi mendukung dan memberi bantuannya”. tutup Wilan.
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Provinsi Jawa Barat Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Alik Mustakim mengatakan, kegiatan utama pada Paket Penanganan Pelebaran dan Perbaikan Geometrik Jalan Soreang–Rancabali–Cidaun berupa penataan Lingkar Soreang sepanjang 3,7 km dan perbaikan geometrik sepanjang 9,032 km (Kabupaten Bandung 3,337 km dan Kabupaten Cianjur 5,695 km).
"Selain itu juga terdapat kegiatan pelebaran jalan sepanjang 20,39 km (Kabupaten Bandung 7,545 km dan Kabupaten Cianjur 12,845 km), dan rehabilitasi minor jalan sepanjang 18,415 km maupun rehabilitasi mayor jalan sepanjang 7,4 km”, pungkas Alik Mustakim.
Turut hadir pada acara tersebut Kepala Bidang KPIJ BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat Ahnes Intan, Kepala Bagian Umum dan Tata Usaha Budi Faizal, Kepala Satuan Kerja PJN II Alik Mustakim, Kepala Satuan Kerja PJN III Howardy, Kepala Satuan Kerja PJN IV Deddy Hariadi, Kepala Satuan Kerja P2JN Aris Budianto Nugroho dan PPK 2.5 Wilayah Jawa Barat Ilham Khalifa.