Pada umumnya di propinsi Kalimantan Tengah sangat susah untuk mendapatkan bahan batuan (agregat) standarb untuk digunakan sebagai bahan pondasi jalan, sehingga harus mendatangkan dari daerah lain seperti misalnya dari Serang Jawa Barat atau Palu Sulawesi Tengah, yang harga bahannya cukup mahal sehubungan dengan transportasi yang cukup tinggi. Sedangkan di kalimantan Tengah sangat banyak terdapat pasir alam jenis kuarsa yang belum secara optimal dimanfaatkan untuk bahan jalan. Pemafaatan pasir kuarsa di Kalimantan Tengah sebagai lapis pondasi jalan pada daerah yang terutama tidak terdapat agregat standar yang biasa di gunakan untuk bahan jalan adalah sangat potensial dengan penghematan biaya pengadaan bahan jalan. Bahan agregat pasir kuarsa ini banyak ditemui diberbagai pelosok daerah Kalimantan Tengah dan belum banyak dimanfaatkan. Umumnya jenis pasir kuarsa (siliceous agregat), merupakan agregat yang memerlukan perhatian khusus karena pelekatan yang kurang baik terhadap aspal (stripping), tetapi menurut beberapa sumber penelitian ada jenis pasir kuarsa yang mempunyai pelekatan yang cukup baik dengan apal. Pasir kuarsa yang digunakan sebagai bahan penelitian lapis pondasi dengan campuran aspal panas sebagai pengikat (Hot Mix Asphalt Base), diambil dari daerah Bukit Liti Kalimantan Tengah. Hasil pengujian laboratorium pasir kuarsa sebagai lapis menunjukan sifat-sifat campuran marshall cukup baik dan telah memenuhi persyaratan yang didasarkan persyaratan Asphalt Institute Spesicfication Series No 1 (SS-1). Aplikasi perkerasan jalan dengan material pasir kuarsa sebagai lapis pondasi telah dilaksanakan di Kalimantan Tengah pada tahun 2006 di jalan propinsi Bukit Liti-Bawan (KM.2+500 - 5+650), sepanjang 3,150KM. (Rak 3)