Proyek pembangunan ruas jalan Perawas - Air Merbau ini merupakan pekerjaan jalan baru. Proyek ini bertujuan agar dapat menjadi pemecahan masalah lalu lintas yang telah diprediksi untuk 20 tahun kedepan. Permasalahan yang ada diantaranya disebabkan oleh pertambahan jumlah kendaraan, sehingga jalan ini akan dijadikan jalan alternatif khususnya bagi kendaraan yang akan menuju dan meninggalkan lapangan udara, dari dan ke pusat kota. Proyek pembangunan jalan ini berada pada daerah rendah, sehingga disini terdapat rintangan berupa rawa dan sungai. Saat pelaksanaan, proyek ini sempat terhenti karena melewati sebuah rawa yang mempunyai muka air dengan tinggi mencapai satu meter di atas pemukaan rawa dan daya dukung tanah dasar yang rendah. Perbaikan tanah dasar dilakukan dengan stabilisasi tanah dengan menggunakan abu kelapa sawit dan perkuatan cerucuk kayu dengan matras beton. Dalam penelitian yang dilakukan diperoleh hasil kadar abu optimum untuk bahan stabilisasi tanah yaitu dengan penambahan sebanyak 10% abu kelapa sawit. Peningkatan yang signifikan terjadi pada nilai CBR dari 6,1% menjadi 16% pada kondisi tidak terendam dan dari 3,8% menjadi 10% pada kondisi terendam. Perencanaan cerucuk didasarkan pada data sondir, sehingga diperoleh cerucuk dengan diameter 10 cm dan jarak antar cerucuk 100 cm dengan matras beton setebal 8 cm. Jenis kayu yang digunakan adalah kayu Galam. Perencanaan tebal lapis perkerasan didasarkan pada metoda AASHTO, sehingga diperoleh tebal lapis permukaan 9 cm, lapis pondasi atas 11 cm dan lapis pondasi bawah 15 cm. Diharapkan dalam perancangan, pelaksanaan, dan pengawasan pekerjaan stabilisasi tanah dan pemasangan cerucuk yang nantinya dipakai sebagai penanganan permasalahan dalam pembangunan proyek ini dikerjakan sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi yang berlaku.