Pada penelitian ini penurunan kondisi perkerasan akan dihubungkan dengan volume lalu lintas dan besarnya beban tiap sumbu kendaraan (ESA = Equivalent Single Exle Load), dengan demikian penurunan kondisi akan ditunjukkan oleh saat ESA mencapai jumlah nilai tertentu dan prosentase kerusakan (retak, licin, kerataan) yang mulai terjadi. Penelitian ini merupakan tahap awal dari pada penelitian pembuatan model penurunan kondisi perkerasan kaku. Pengujian dilakukan dilokasi jalan tol Cileunyi-Buah Batu, tol Pasteur- Padalarang, Tol Tangerang - Balaraja - Serang, jalan Metro Lebakbulus Jakarta dan Jalan Mayjen Sungkono Surabaya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa a) Tipe perkerasan mempergunakan sistem petak-petak (blok beton). Perkerasan tidak mempergunakan sistem besi tulang; b) KOndisi permukaan secara visual tidak terlihat adanya cacat retak; c) Parameter yang diperoleh untuk kekesatan bervariasi antara 0.60 - 0.70 kecuali seksi Tangerang -Balaraja. Untuk kerataan nilai bervariasi antara 2.10 - 5.00 kecuali seksi jalan Metro Lebakbulus. Untuk kekuatan tekan beton nilai bervariasi antara 350-380 kg/cm2. Untuk modulus elastisitas rata-rata lapisan pelat beton, nilai bervariasi antara 23.000 - 37.000 MPa.

LOKASI: Rak Penelitian 1
TJ: 091
TJ: 107
TJ: 229