Dalam penelitian ini dikaji sifat-sifat fisik agregat lapis pondasi dan pengaruhnya terhadap kekuatannya yang dinyatakan dengan nilai CBR dan dengan nilai Modulus Resilien. Pengujian modulus agregat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengujian di lapangan dengan alat FWD dan pengujian di laboratorium dengan alat beban berulang triaxial (UMATTA). Dari hasil variasi sifat-sifat fisik agregat diperoleh batasan-batasan nilai untuk menghasilkan kekuatan agregat yang dipersyaratkan, yaitu untuk LPA, prosentase pecah minimum 50%, indeks plastisitas maksimum 6%, prosentase lolos saringan no. 200 dibagi prosentase lolos saringan no.40 berkisar 30 -70%, nilai PP maksimum 25 dan persyaratan nilai Sand Equivalent ditiadakan. Sedangkan untuk LPB dapat menggunakan sirtu, indeks plastisitas maksimum 12% dan diperlukan persyaratan untuk menjaga gradasi agregat tetap menerus. Dengan alat pemadat gyropac, diperoleh usaha pemadatan yang harus dilakukan jika kadar air kurang dari 2% dan kadar air optimum yaitu sebesar 4 kali usaha pemadatan pada kadar air optimum. Persamaan yang dibuat untuk menggambarkan hubungan antara sifat-sifat fisi 8k agregat dengan modulus resilien memperlihatkan hasil yang cukup baik pada tegangan bulk 100-250 Kpa. Dari pendekatan awal untuk memperkirakan nilai modulus resilien dari analisa pengujian CBR, diperoleh hasil yang cukup baik, dan nilai modulus resilien berkisar 2-3 kali nilai CBR. (TJ 134)