Setelah Flyover Kopo diresmikan Jokowi, BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat Lanjut Siapkan Flyover Nurtanio dan Flyover Buah Batu
Minggu, 05/03/2023 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 872
Bandung, 5 Maret 2023 - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan Flyover Kopo yang dibangun untuk mengurai kemacetan arus kendaraan yang kerap terjadi di persimpangan Kopo, Cibaduyut dan Pasir Koja di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, bersamaan dengan tiga infrastruktur pengendali banjir di hulu Sungai Citarum, yakni Floodway Cisangkuy, Kolam Retensi Cieunteung, dan Kolam Retensi Andir. Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi di Kolam Retensi Andir, Kabupaten Bandung, Minggu (5/3/2023).
"Untuk mengurai kemacetan dan memperlancar lalu lintas di Kota Bandung, kita sudah bangun Flyover Kopo dengan biaya konstruksi Rp. 288,76 miliar, bersumber dana SBSN 2020-2022" kata Presiden Jokowi. Sedangkan untuk pembebasan lahannya dibiayai oleh APBD Provinsi Jawa Barat 2014-2021 sebesar Rp. 141,44 miliar.
Flyover Kopo yang membentang di Jalan Soekarno-Hatta sepanjang 1,3 km di daerah Kopo yang merupakan jalur utama bagi para komuter untuk wilayah Cimahi-Bandung-Cileunyi serta penghubung Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Jembatan layang ini mulai dibangun pada November 2020 dan telah selesai pada September 2022. Flyover Kopo sendiri telah dioperasionalkan dan dibuka untuk umum pada Selasa (11/10/2022) silam.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, guna mendukung peningkatan perekonomian kota dan kawasan.
Pembangunan Flyover Kopo dilaksanakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat, Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR dengan kontraktor PT Pembangunan Perumahan Tbk. Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga berencana akan menghiasi Flyover Kopo dengan Monumen Cibaduyut, yang terkenal dengan sentra industri sepatu.
Turut hadir dalam acara ini Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily, Komisi V DPR RI Anang Susanto, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Walikota Bandung Yana Mulyana, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Plt Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Jembatan Yudha Handita, Kepala Biro Komunikasi Publik Pantja Dharma Oetojo, Kepala Bidang Pembangunan Jalan Jembatan BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat Agung Yudhianto, Kepala Satuan Kerja PJN Wilayah III Provinsi Jawa Barat Deddy Hariadi dan Kepala Satuan Kerja P2JN Jawa Barat Aris Rudianto Nugroho.
Pasca merampungkan pembangunan Flyover Kopo, BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat kembali mendapatkan tugas untuk membangun 2 (dua) Flyover yaitu Flyover Nurtanio yang berlokasi di Jalan Nurtanio dan Jalan Abdul Rahman Saleh Kota Bandung yang bertujuan untuk menunjang beroperasinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dan mengurai kemacetan simpang sebidang di perlintasan kereta api, dan Flyover Buah Batu yang akan melewati persimpangan Buah Batu -Kiaracondong dengan panjang 2,46 kilometer.
“Pembangunan dua Flyover tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat kota Bandung dan sekitarnya, kita ingin semuanya terlaksana. Kondisi terakhir yang sudah masuk dalam program TA. 2023 adalah Flyover Nurtanio, untuk mendukung kereta api cepat Jakarta–Bandung. Saat ini sedang proses pembebasan lahan, dan direncanakan bisa dilelangkan pada bulan Mei 2023 dimana desain untuk Flyover-nya sendiri sudah selesai di bulan Desember 2022 lalu, sedangkan Flyover Buah Batu – Kiaracondong masih dalam tahap menyiapkan dokumen readiness criteria”, jelas Agung Yudhianto Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat.
“Atas perintah Kemenko Bidang Maritim dan Investasi yang melakukan sinkronisasi dengan Pemprov dan Pemkot, kami diperintahkan membangun Flyover Nurtanio. Jadi, yang pertama terkait dengan Stasiun Padalarang kami tata kawasannya. Kedua, kereta api feeder itu akan menuju Stasiun Bandung dimana ada perlintasan sebidang diubah menjadi tidak sebidang, Jadi, flyover ini akan melintang di atas jalan rel kereta api sehingga tidak terjadi lagi kemacetan lalu lintas akibat perlintasan kereta api. Nantinya akan ada kereta api feeder yang akan menghubungkan penumpang yang turun dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung. Kondisi perlintasan di sana masih sebidang, dengan adanya KCJB kereta api akan melintas setiap 15 menit” lanjut Agung Yudhianto.
Flyover Nurtanio yang akan berdiri di Jalan Abdul Rahman Saleh hingga Jalan Nurtanio dan melintas di atas jalur kereta api diharapkan dapat mengurai kemacetan. Rencananya, pembangunan Flyover Nurtanio ini akan menggunakan teknologi Building Information Modeling (BIM) dalam perencanaannya.
“Salah satu teknologi yang akan kami gunakan adalah teknologi Building Information Modelling (BIM) dalam perencanaannya. Harapannya, dengan teknologi ini kita bisa lebih komprehensif dalam melakukan desain. Satu keahlian dengan keahlian lain bisa dipastikan korelasinya. Jadi, semua stakeholder bisa mengakses data yang dibutuhkan dan bermanfaat dalam masa konstruksi,” tuntas Agung Yudhianto.